Aktivitas Keseharian Jetis

Kerja Bakti : Atau gotong royong merupakan kegiatan yang khas warga kampung. Aktivitas ini menggambarkan kekompakan warga kampung dan solidaritas anggotanya. Tidak ada pembedaan status, tidak ada pengecualian, semua ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan satu tujuan yaitu untuk kampung mereka.

Kerja bakti ini dilakukan oleh bapak-bapak dan pemuda Karang Taruna di kampung Jetis. Kegiatan kerja bakti meliputi membangun jalan, memperlebar selokan, membersihkan lingkungan sekitar kampung Jetis. Pada umumnya  warga kampung Jetis melakukan  kegiatan kerja bakti menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia, namun tidak hanya itu saja apabila ada dana untuk perbaikan jalan maka warga akan siap dalam mengerjakan kagiatan gotong royong. Pada saat kerja bakti maka para ibu juga berpartisipasi dalam hal menyiapkan makanan untuk bapak-bapak dan para pemuda. Kerja bakti merupakan salah satu kegiatan yang juga dapat menjalin silaturahmi antarmasyarakat di kampung Jetis.                                                                         

Kegiatan tujuh belasan diadakan setiap tahun untuk memeriahkan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Warga kampung Jetis sangat antusias dalam menyambut tujuh belasan, banyak kegiatan yang diadakan seperti menghias kampung dengan bendera warna warni, memasang ornamen-ornamen khas merah putih, mengadakan lomba-lomba untuk kalangan anak-anak hingga dewasa, memasang bendera merah putih didepan rumahnya. Pada malam tanggal 16 Agustus, warga mengadakan acara tirakatan. Kegiatan-kegiatan ini selain untuk memeriahkan kampung dan memperingati hari penting dalam sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia, juga mengeratkan kekompakan warga dan memberi hiburan untuk warga. Keceriaan sangat terasa ketika perlombaan-perlombaan sedang berlangsung.

Karang Taruna : Pemuda identik dengan keaktifan, termasuk juga pemuda-pemuda kampung. Mereka berkumpul menyatukan visi untuk bersama-sama melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kampung mereka. Merekalah pemuda-pemudi kampung yang bergabung membentuk sebuah organisasi kepemudaan yang lebih dikenal dengan sebutan karang taruna. Di kampung Jetis, terdapat 2 jenis karang taruna, yaitu karang taruna tingkat RT dan karang taruna tingkat RW. Anggota karang taruna merupakan pemuda-pemudi kampung yang berusia antara 14-23 tahun. Pertemuan rutin karang taruna dilakukan setiap 1 bulan sekali, pada tempat yang berpindah-pindah (bergilir). Dalam pertemuan rutin itu biasanya dialakukan acara: arisan, pembahasan kegiatan yang akan dilakukan, pengumpulan uang kas, dan penyetoran tabungan.

Uang kas yang terkumpul akan dipergunakan untuk keperluan karang taruna, seperti: untuk acara 17an, pembuatan seragam, sebagai dana sosial dan kegiatan lainnya. Sedangkan penyetoran tabungan dilakukan untuk melatih anggota karang taruna agar dapat membiasakan diri untuk menabung dan menghemat uang. Biasanya setelah uang tabungan anggota mencukupi, akan dipergunakan untuk melakukan acara rekreasi bersama, sehingga anggota karang taruna sudah tidak perlu lagi meminta uang dari orang tuanya karena telah memilki simpanan uang sendiri. Kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan karang taruna diantaranya: nyinom di tempat orang yang memiliki hajat, agenda tahunan pembuatan kalender, agenda tahunan lomba 17 Agustus dan rekreasi bersama. Rekreasi bersama biasanya dilakukan dalam rangka memperingati ulang tahun karang taruna. Bulan Oktober yang lalu misalnya, ketika karang taruna Mekar Muda (sebutan untuk kelompok karang taruna RT 05) genap berusia 28 tahun, para pemuda-pemudi karang taruna beserta warga kampung melakukan rekreasi dan perayaan ulang tahun kecil-kecilan di Pacitan.

Pernah juga suatu ketika karang taruna melakukan acara outbound di daerah Tawangmangu selama dua hari satu malam.

Ketika itu saya dan teman-teman menyewa suatu vila di daerah Tawangmangu. Kemudian malam harinya diadakan kegiatan perenungan bersama dan pemberian motivasi, dilanjutkan dengan acara jalan-jalan dan outbound ringan pada pagi harinya. Saat itu saya benar-benar merasakan keakraban dengan teman-teman yang sebelumnya belum begitu terasa,” tutur Nanda salah seorang anggota Karang Taruna Mekar Muda.

Bentuk kegiatan rekreasi lainnya yang tergolong lebih hemat biaya adalah kegiatan bersepeda santai ria pada hari libur. Disebut hemat biaya karena peserta tidak mengeluarkan uang sama sekali, mereka yang ingin ikut cukup bermodal sepeda onthel dan tenaga.

Kegiatan sepeda santai karang taruna tak sekedar bersepeda keliling kota, sesekali mereka juga berhenti di tempat yang nyaman untuk melakukan permainan-permainan ringan ala outbound, sehingga selain memperoleh manfaat kesehatan dapat juga melatih kekompakan antaranggota. Selain kegiatan-kegiatan tersebut, anggota karang taruna khususnya yang laki-laki juga memiliki peran dalam kegiatan ronda malam dan kerja bakti kampung. Karang taruna di kampung Jetis merupakan organisasi kepemudaan yang sangat berperan, khususnya sebagai wadah bagi pemuda-pemudi kampung untuk dapat menjaga kerukunan, kebersamaan dan kegotong royongan antarpemuda pemudi kampung.

Warga kampung Jetis juga masih aktif dalam kegiatan keagamaan, misalnya saja dalam acara pengajin. Terdapat kelompok pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu. Untuk pengajian ibu-ibu terdapat beberapa jenis pengajian, diantaranya: pengajian Jumat ke-4, pengajian minggu pertama, pengajian Rabu ke-2. Sedangkan untuk pengajian bapak-bapak terdapat: pengajian minggu ke-4, pengajian minggu ke-1, pengajian minggu ke-3. Sebagian besar pengajian ibu-ibu dilakukan pada sore hari, sedangkan pengajian bapak-bapak diadakan tiap malam hari. Pengajian dilakukan dengan mendatangkan seorang ustadz maupun ustadzah yang nantinya akan memberikan siraman rohani berupa penyampaian materi-materi keagamaan, selain itu ada juga sesi pelatihan membaca ayat suci al-Quran. Tiap-tiap pengajian itu ada yang tempatnya bergilir dan ada juga yang menetap di suatu tempat. 

Posyandu Balita : Di kampung Jetis terdapat di 2 lokasi, yaitu di RT 05 dan RT 04. Kegiatan di posyandu biasa dilakukan pada hari Rabu, minggu pertama. Adapun kegiatannya antara lain: penimbangan, penyuluhan dan pembagian gizi. Posyandu yang berlokasi di RT 05 dipergunakan untuk warga yang berasal dari RT 03, RT 05 dan RT 06. Sedangkan untuk posyandu yang berada di Rt.04 diperuntukkan bagi warga RT 01, RT 02 dan RT 04. Setiap Rabu pagi ibu-ibu dan balitanya berbondong-bondong menuju ke lokasi penimbangan sambil membawa tempat makan yang akan digunakan sebagai wadah jatah makanan bergizi dari posyandu. Makanan bergizi tersebut merupakan makanan yang dimasak sendiri oleh ibu-ibu kampung, biasanya sistem memasak makanan dilakukan secara bergilir per RT. Ketika penimbangan berlangsung, nampak berbagai ekspresi yang keluar dari balita-balita itu. Ada yang tertawa riang karena senang akan ditimbang dan mendapat makanan enak, tapi ada juga yang menagis histeris karena takut ditimbang. Di luar posyandu tampak pula penjual mainan yang berupaya menjajakan dagangannya, dengan membunyikan bunyi-bunyian khas mainan anak-anak agar balita-balita itu tertarik untuk membeli dagangannya. Melalui posyandu pertumbuhan balita di kampung Jetis dapat terpantau sehingga mencegah terjadinya gizi buruk pada balita.

Posyandu Lansia : Kampung Jetis juga mempunyai Posyandu Lansia terdapat di RT 03, tepatnya di rumah Bapak Sakimin. Di sini dilakukan penimbangan, cek tensi dan pemberian vitamin secara rutin. Kegiatan posyandu dilakukan setiap minggu ke-4 di tiap bulannya. Kegiatan ini tergolong masih baru, karena baru sekitar 3 tahun diadakan. Peserta posyandu lansia merupakan para lansia dari kampung Jetis. Peserta yang mengikuti tidak dipungut biaya. Ibu Siti, salah satu peserta posyandu lansia, menuturkan bahwa ada banyak perubahan setelah mengikuti kegiatan ini, di antaranya beliau merasa tubuhnya semakin sehat, terlebih setelah mengonsumsi vitamin yang diberikan oleh dokter posyandu lansia. Setiap tahunnya juga diadakan peringatan ulang tahun untuk memperingati berdirinya posyandu lansia ini. Tiap ulang tahun, kegiatan yang dilakukan adalah gerak jalan bersama. Melalui gerak jalan, selain dapat meningkatkan kesehatan tubuh juga menjadi ajang bagi para lansia untuk dapat saling bersosialisasi satu sama lain.

Arisan : Untuk menyambung tali silaturrahmi warga-warganya, warga Jetis mengadakan arisan yang rutin dilakukan setiap bulan. Di kampung Jetis terdapat banyak arisan, yaitu arisan bapak-bapak yang biasanya dilakukan di malam hari, arisan RT yang lebih akrab disebut arisan Ibu-ibu PKK, dan arisan RW. Warga mengumpulkan uang arisan kepada beberapa warga yang dipercaya untuk menjadi pengurus arisan, kemudian uang kas arisan dan uang kas sosial dikumpulkan secara teratur. Setelah uang terkumpul, maka kocokannya dikopyok dan salah satu nama dari anggota arisan akan keluar sebagai pemenang dan menerima uang arisan. Penentuan pemenang biasanya dilakukan dengan cara pengundian atau kopyokan.

Untuk penempatan arisan, warga secara bergiliran  menggelar pertemuan pada periode berikutnya arisan akan diadakan. Arisan di Jetis tidak dilakukan langsung bersama-sama karena banyaknya warga, namun terdapat arisan RT yang dikoordinir setiap RT dan hampir semua warganya mengikuti. Arisan RT dilaksanakan setiap tanggal 15 dan bertempat berpindah-pindah (bergiliran). Tetapi, jika rumah warga yang ketempatan arisan tidak bisa menggelar arisan pada tanggal 15, maka dapat mundur sesuai dengan warga yang ketempatan. Arisan RT terbagi 2 jenis, arisan ibu-ibu yang biasanya dilakukan sore hari dan arisan bapak-bapak yang biasanya dilakukan malam hari. Untuk arisan RW, tak semua warga mengikutinya, hanya perwakilan dari RT saja.

Dulu, arisan ini juga menjadi tempat untuk simpan pinjam warganya, namun sekarang kegiatan simpan pinjam tersebut ditiadakan karena tidak ada yang mengurusi,” kata Bu Hartono.

Acara arisan lebih mengutamakan kebersamaan antar warga, kopyokan, sosialisasi, dan yang lain-lain. Acara arisan ini seperti sebuah kewajiban bagi warga kampung Jetis karena bersifat kekeluargaan. Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang mengumpulkan uang kemudian dikopyok saja, namun juga menjadi hiburan untuk warganya, ajang silaturrahmi, dan sosialisasi. Karena, dari pengumpulan uang kas sosial, biasanya digunakan untuk bakti sosial atau memberi bantuan ke warga yang mendapat musibah. Arisan juga menjadi tempat untuk acara sosialisasi program pembinaan keluarga dan info-info dari Pemerintah Kota.

Taman Pendidikan Al-Quran : Pertama kali mendengar kata TPA pasti yang ada dipikiran kita adalah tempat berkumpulnya para anak-anak belajar mengaji. Ya benar, TPA merupakan tempat dimana anak-anak belajar mengaji dari membaca Iqro hingga al-Quran. Dan di kampung Jetis pun juga terdapat TPA yang berada di masjid Al-Uswah. Masjid ini sendiri terletak di pojok perempatan jalan sangat mudah untuk ditemukan karena letaknya yang strategis. Banyak anak-anak di kampung Jetis yang mengikuti kegiatan TPA ini. Kegiatan TPA di kampung Jetis diadakan tiap hari Jumat dan Ahad sehabis Ashar hingga sebelum Maghrib berkumandang di kampung ini. Pada saat kegiatan TPA banyak anak-anak yang datang dengan membawa tas dan wajah yang semangat untuk mengikuti kegiatan TPA, ada juga anak yang diantar oleh ibunya datang ke masjid agar anaknya dapat belajar mengaji dengan baik.

Sebelum kegiatan TPA itu sendiri dimulai banyak anak-anak yang memanfaatkan waktu kosongnya untuk bermain-main di sekitar halaman masjid. Mereka tertawa riang berlarian saling kejar-kejaran dengan yang lainya, tergambar sekali keceriaan di wajah anak-anak tersebut. Waktu belajar mengaji pun telah dimulai para anak-anak mulai berhenti bermain-main dan memasuki masjid untuk belajar. Mereka duduk dengan rapi sesuai mejanya, mulai mendengarkan para kakak-kakak pembimbing yang berbicara untuk melakukan doa terlebih  dahulu, dengan semangat anak-anak memanjatkan doa untuk mengawali kegiatan mengaji mereka. Setelah berdoa selesei para anak-anak pun mulai belajar mengaji membaca Iqro ataupun al-Quran. Dengan semangat para anak-anak mengaji suara mereka saling bersautan memenuhi ruangan masjid. Selain mengaji terkadang anak-anak juga diberikan cerita dongeng tentang kehidupan para nabi ataupun cerita anak kecil lainya, dengan antusias para anak-anak mendengarkan cerita yang diceritakan oleh kakak pembimbing, dengan kegiatan mendongeng ini anak-anak diharapkan dapat mengambil sisi positifnya agar kelak para anak-anak dapat menjadi anak yang beriman dan berguna bagi bangsa dan negara.

Setelah kegiatan mengaji selesai kegiatan pun diganti dengan bermain, anak-anak makin semangat kalau sudah berurusan dengan aktivitas bermain. Mereka sangat antusias dengan permainan yang akan diberikan kepada mereka. Kali ini permainan yang diberikan kepada mereka adalah meniup balon dan menggambarnya, anak-anak dengan mulut kecilnya sangat semangat meniup balon agar menjadi besar dan menggambarnya. Lucu sekali tingkah laku anak-anak pada waktu itu bahkan sampai ada pula anak yang sampai di bawah meja. Itulah aktivitas mengaji di kampung Jetis anak-anak diajarkan belajar mengaji dengan benar dan baik, diberikan juga kegiatan-kegiatan yang menarik lainya seperti mendengarkan dongeng dan bermain kepada anak-anak agar mereka tetap semangat untuk selalu datang ke masjid buat belajar mengaji.

 


 

Paud Tunas Harapan : Pendidikan Anak Usia Dini atau yang lebih dikenal dengan istilah PAUD, merupakan kegiatan belajar sebelum memasuki dunia pendidikan yang sesungguhnya yakni sebelum memasuki Taman Kanak-kanak maupun Sekolah Dasar. Di kampung Jetis juga terdapat PAUD yang bernama PAUD “TUNAS HARAPAN”. PAUD menjadi salah satu sarana prasarana pendidikan yang dimiliki oleh kampung Jetis. Tujuan dibangun PAUD dikampung Jetis adalah untuk mengupayakan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai berusia kurang lebih enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Anak-anak yang belajar di PAUD ”TUNAS HARAPAN” mayoritas merupakan warga Jetis asli. Karena PAUD ini menjadi satu satunya PAUD yang ada di kampung Jetis, maka PAUD ini tidak pernah mengalami kekurangan murid bahkan muridnya selalu berlebih dengan staf pengajar kurang lebih  ada 3 orang. Kegiatan pembelajaran yang ada di PAUD “TUNAS HARAPAN” ini lebih mengedepankan pada kegiatan bermain dengan tujuan untuk merangsang  pengembangan potensi dan kreativitas anak serta pembentukan mental dan sikap sebelum masuk ke TK maupun SD. Batas umur bagi calon peserta didik baru yaitu umur dua sampai empat tahun.

Saat ini bangunan permanen PAUD “TUNAS HARAPAN” yang berada di Jetis RT 05 RW 03  memang belum selesai dibangun sehingga anak anak yang belajar dipindahkan di pos PAUD sementara yang terletak di RT 03 RW 03. Waktu proses kegiatan belajar mengajar berlangsung tidak sedikit orang tua yang menunggu anak mereka hal tersebut dikarenakan tidak sedikit pula anak yang masih menangis entah karena belun terbiasa jauh dari orang tua atau masih belum bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya. Namun pengajar yang ada di PAUD tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam  menanggulangi masalah-masalah tersebut. Kegiatan belajar mengajar sendiri dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis mulai pukul 16.00 sampai 17.30 WIB.

Lapangan : Dikampung Jetis terdapat pula lapangan yang terletak di sudut kampung ini menjadi lapangan yang multifungsi. Pada musim penghujan biasanya digunakan untuk persawahan, namun ketika datang musim kemarau lapangan itu bak sebuah perekat warga. Di sawah yang gersang, pada sore hari yang cuacanya cerah, saat angin meniup sepoi-sepoi, warga yang bertempat tinggal di sekitar lapangan banyak yang duduk-duduk di tengah lapangan. Ibu-ibu ngobrol santai sambil menunggu maghrib tiba. Di dekatnya, anak-anak berlarian bermain bola dengan riang. Ditemani angin sawah yang sangat sejuk, tak sedikit pula warga yang mempunyai peliharaan kambing melepas kambingnya untuk merumput agar saat pulang kekandang sudah dalam keadaan kenyang.

Harapan : Kami berharap kampung kami tidak hanya menjadi kampung yang nyaman dihuni secara fisik oleh warganya, namun juga dapat menjadi kampung yang mampu memberikan kelayakan fasilitas bagi warganya. Dengan situasi kampung yang kini semakin padat dan warga yang semakin heterogen, kerukunan antar warga kampung merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan. Berbagai aktivitas kampung yang sampai saat ini masih aktif, seperti: PAUD, FKPM, Jetis Waris dan berbagai macam perkumpulan warga lainnya diharapkan dapat menjadi salah satu ajang untuk mengikat dan membingkai kebersamaan warga kampung.

Kampung Jetis sebagai salah satu kampung di kota Surakarta merupakan bagian penting yang tak terpisahkan bagi kota. Kampung Jetis turut memberikan wujud dan makna kehidupan bagi kota Surakarta. Selain itu, kampung merupakan wujud refleksi jiwa merdeka warganya, yang berusaha untuk hidup dan membangun kehidupannya. Sehingga, keberlanjutan kampung sebagai tempat untuk mewujudkan ide, kreatifitas, kemampuan dan impian bagi warganya harus dipertahankan. Dalam hal ini kami berharap agar pemerintah kota Surakarta dapat memberikan perhatian lebih bagi keberadaan kampung-kampung yang ada. Misalnya saja melalui pemberian dana bantuan untuk perbaikan sarana prasarana umum, seperti perbaikan jalan kampung dan selokan. Maupun melalui pemberian bantuan modal bagi warga kampung yang memiliki bidang usaha kecil menengah yang masih memerlukan sokongan dana dari pemerintah. Ada baiknya pula apabila kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah dapat turut mendukung kemajuan kampung.

 

Bagian III :
Nisa Hansyah A. Patrani Victoriya, Tendra Istanabi, Fimalanda Afriliasari,       
A. Nimas Kesuma N.
, Nabella Sefina, Hari Sandita Anggi

 

 

Berita Terkait