Warta: Kampung Solo Didokumentasikan

Kota Solo merupakan kota lama yang
terdiri kampung-kampung kuno. Sebelum budaya kampung kuno itu terkikis habis
oleh modernisasi, tim sosiologi perkotaan Universitas Sebelas Maret (UNS)
melakukan riset sekaligus membuat film dokumenter. Profil budaya kampung kuno
dikerjakan mahasiswa yang melibatkan siswa-siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)
yang tinggal di kampung tersebut.
"Dalam mendokumentasikan profil kampung, kami melibatkan siswa SMA dengan
pertimbangan lebih mengetahui tentang potensi yang dimiliki. Jadi merekalah
yang kita beri kepercayaan untuk merancang film dokumentasi kampung kuno di
Solo," jelas Akhmad Ramdhon, staf pengajar Sosiologi Fisip Universitas
Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (4/7/2014).
Menurutnya, sudah ada 30 kampung kuno yang didokumentasikan. Secara bertahap
kampung itu akan dibuat profilnya. Sekarang sudah ada tiga profil budaya
kampung yang dikerjakan. Yakni kampung Kauman Pasar Legi dengan menonjolkan
sisi heritage, kemudian Kauman kompleks Masjid Agung dengan ciri batik dan
perobahannya serta Sudiroprajan yang memiliki warna etnis China dengan
Barongsainya.
Selain dalam bentuk film, tim sosiologi perkotaan juga telah mendokumentasikan
dalam bentuk buku dan foto. Riset kampung kuno tersebut sebagai bentuk
pembelajaran mahasiswa yang langsung di lapangan. Berikutnya, ternyata muncul
ide untuk membuat film dokumenter. "Jadi program riset di kampung-kampung
Solo kini terus berjalan."
Bahkan terakhir mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah surakarta (UMS) juga
tertarik untuk melakukan hal yang sama. Akhmad Ramdhon menyambut baik karena
potensi kampung kuno di Solo sangat besar untuk digarap. Semakin banyak
mahasiswa yang terlibat dalam mendokumentasikan akan semakin baik. "Karena
itu kami menyambut positif," jelasnya.
Keterlibatan siswa-siswa SMA yang tinggal di kampung-kampung dimaksudkan untuk
mempercepat sekaligus memperdalam dalam pengungkapan materi. Merekalah yang
mengetahui persis potensi kampung, termasuk penduduk lama yang masih ada.
Mereka diperankan sebagai saksi untuk mengungkapkan berbagai hal yang ada di
kampungnya. "Kami yakin dengan cara ini apa yang disuguhkan dalam film
dokumenter kampung lebih menarik," ungkapnya.
Ramdhon pun telah memiliki rencana untuk menggelar semacam festival kampung
yang diantaranya akan diisi pemutaran film dokumenter yang telah dihasilkan
para muda-mudi di kampung.(Qom)
Sumber: http://krjogja.com/read/221902/kampung-di-solo-didokumentasikan.kr