Serut Podomoro Festival 2024
Desa Ngringo yang terkenal dengan kekayaan seni dan budayanya, kembali menyelenggarakan Serut Podomoro Festival untuk ketiga kalinya. Festival tahunan ini dibuka dengan kegiatan sarasehan yang telah berlangsung pada Kamis, 19 Desember 2024 di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS. Acara ini kemudian berlanjut di Desa Serut selama 3 hari berturut-turut yang dimulai dari Jumat, 20 Desember 2024, hingga Minggu, 22 Desember 2024. Festival dimulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB setiap harinya dengan menyajikan berbagai pertunjukan seni, pameran budaya, dan aktivitas yang menggugah semangat kebersamaan warga dan pengunjung.
Serut Podomoro Festival yang diselenggarakan di Dusun Serut, dibuka pada hari Jumat, 20 Desember 2024, dengan prosesi pemukulan kentongan bersama oleh sejumlah tokoh terkait. Tokoh-tokoh yang hadir dalam pembukaan termasuk Dr. Akhmad Ramdhon, S.Sos., M.A., akademisi Dosen Sosiologi FISIP UNS yang juga seorang tokoh masyarakat di Desa Ngringo; Mbak Iik Suryani, S.Sn., selaku penanggungjawab Serut Podomoro Festival; Pak Bayan Ngringo, yang mewakili aparat desa; serta Bapak Santoso, S.Sos., perwakilan dari Kementerian Kebudayaan RI. Acara pembukaan diawali dengan sambutan resmi dari panitia dan para tamu kehormatan, diikuti dengan upacara penghormatan kepada Dewi Sri sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran yang menjadi bagian integral dari tradisi budaya masyarakat agraris di Desa Ngringo. Acara dilanjutkan dengan doa dan makan bersama yang di kemas dalam tradisi kembul bejono sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rangkaian kegiatan Serut Podomoro Festival tahun ini terbilang cukup beragam.
Festival mempersembahkan pertunjukan wayang orang, seni tari, hingga seni musik yang menunjukkan kreativitas dan potensi ekonomi desa. Tidak hanya itu, festival juga menghadirkan seniman dari berbagai kota yang berkolaborasi dengan warga setempat untuk menyajikan pertunjukan musik modern dengan sentuhan budaya lokal, seperti kolaborasi lagu tradisional yang telah diaransemen ulang dengan sentuhan musik modern. Puncak Serut Podomoro Festival, diselenggarakan pada hari minggu dengan kegiatan kirab budaya. Kirab ini menampilkan gunungan sayur sebagai wujud syukur masyarakat akan hasil bumi dan rejeki kepada Tuhan YME, yang dilaksanakan dan diikuti oleh warga dengan menggunakan pakaian adat yang menggambarkan budaya dan kearifan lokal.
Semua elemen pawai disiapkan dengan penuh semangat oleh warga desa yang bekerja sama dengan seniman. Serut Podomoro Festival tahun ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Kebudayaan RI, yang melihat kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk melestarikan dan mempromosikan seni budaya lokal kepada masyarakat luas. Selain itu, kehadiran akademisi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) menjadi nilai tambah dalam pelaksanaan festival. Dr. Akhmad Ramdhon, S. Sos., M.A. selaku dosen Sosiologi FISIP UNS turut berkontribusi dalam mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Dr. Akhmad Ramdhon mengatakan, “festival ini mengusung sayur Podomoro yang menjadi ikon dari Dusun Serut di desa Ngringo.” Tujuan utama dari Serut Podomoro Festival adalah untuk mempromosikan seni dan budaya lokal serta memperkenalkan potensi Desa Ngringo sebagai salah satu destinasi wisata budaya di Indonesia. Selain itu, festival ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan pihak luar dalam pengembangan budaya dan ekonomi desa.
“Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah untuk melestarikan tradisi dan menunjukkan kepada generasi muda betapa kayanya budaya yang kita miliki,” ujar Dr. Akhmad Ramdhon yang merupakan Dosen Sosiologi FISIP UNS dan pegiat komunitas budaya yang terlibat dalam acara ini. Festival terlaksana dengan antusias masyarakat yang tinggi serta dukungan dari berbagai pihak. Panitia berharap, Serut Podomoro Festival dapat menjadi acara tahunan yang semakin berkualitas dan mampu menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah, dan memperkuat posisi Desa Ngringo sebagai salah satu pusat kebudayaan lokal di Indonesia. Festival ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan akademisi dapat menciptakan acara yang tidak hanya meriah, tetapi juga memberikan manfaat yang mendalam bagi pelestarian budaya dan pengembangan potensi lokal.
Oleh Yustia Atsanatrilova Adi
https://sosiologi.fisip.uns.ac.id/serut-podomoro-festival-ke-3-merayakan-seni-dan-budaya-lokal/